Terimakasih kepada http://blogs.unpad.ac.id/kristoferyanuar/2010/06/13/tehnik-pembuatan-bokasi/
Tulisan asli oleh kristoferyanuar on Jun.13, 2010,
under agriculture on farm
Pembangunan
pertanian secara alami yang ramah lingkungan saat ini banyak dilakukan untuk
menghasilkan bahan makanan yang aman, serta bebas dari bahan-bahan kimia yang
berbahaya dan beracun.Pembangunan pertanian alami ini semula hanya menerapkan
sistem pertanian organik, tetapi ternyata hasilnya hanya sedikit. Dalam
tahun 1980-an, Prof Dr. Teruo Higa memperkenalkan konsep EM atau Efektive
Mikroorganisms pada praktek pertanian alami tersebut. Teknologi EM ini telah
dikembangkan dan digunakan untuk memperbaiki kondisi tanah, menekan pertumbuhan
mikroba yang menyebabkan penyakit, dan memperbaiki efisiensi penggunaan bahan
organik oleh tanaman. Pada pembuatan bokashi sebagai salah satu pupuk
organik, bahan EM meningkatkan pengaruh pupuk tersebut terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman.
Beberapa
pengaruh EM yang menguntungkan dalam pupuk bokashi tersebut adalah sebagai
berikut:
- memperbaiki
perkecambahan bunga, buah, dan kematangan hasil tanaman
- memperbaiki
lingkungan fisik, kimia, dan biologi tanah serta menekan pertumbuhan hama dan
penyakit dalam tanah
- meningkatkan
kapasitas fotosintesis tanaman
- menjamin
perkecambahan dan pertumbuhan tanaman yang lebih baik
- meningkatkan
manfaat bahan organik sebagai pupuk
Berdasarkan
kenyataan di lapangan, persediaan bahan organik pada lahan pertanian sedikit
demi sedikit semakin berkurang. Jika hal tersebut tidak ditambah dan
segera diperbaiki oleh petani maka penurunan produksi akan terjadi pada
tanaman-tanaman pertanian, seperti padi, palawija dan sayuran.
Berbicara
mengenai masalah penurunan produksi, tentunya bukan saja menjadi masalah petani
atau masyarakat, tetapi juga merupakan masalah bagi pemerintah daerah dalam
rangka mempertahankan ketahanan pangan dan ekonomi rakyat. Hal ini
seyogyanya harus menjadi bahan pemikiran bagi pemerintah daerah dalam
mengatasinya secara bijak.
Untuk
dapat mengatasi hal tersebut, pada tahun anggaran 2003 ini Pemda
Kabupaten Pandeglang secara khusus mengalokasikan dananya melalui Proyek
Peningkatan Produksi Padi Palawija dan Sayuran. Pada kegiatan Proyek ini
terdapat pertemuan teknis yang berisikan materi pengaruh penggunaan pupuk
bokashi terhadap produksi padi palawija dan sayuran, dan materi tehnik
pembuatan bokashi. Kegiatan ini tentunya bertujuan untuk menambah wawasan
dan keterampilan petani dalam masalah penggunaan pupuk bokasi secara praktis di
lapangan.
Manfaat Bokashi
Untuk
meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi pertanian, khususnya tanaman
pangan, sangat perlu diterapkan teknologi yang murah dan mudah bagi
petani. Tehnologi tersebut dituntut ramah lingkungan dan dapat menfaatkan
seluruh potensi sumberdaya alam yang ada dilingkungan pertanian, sehingga tidak
memutus rantai sistem pertanian.
Penggunaan
pupuk bokashi EM merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan pada
pertanian saat ini. Pupuk bokashi adalah pupuk organik (dari bahan jerami,
pupuk kandang, samapah organik, dll) hasil fermentasi dengan teknologi EM-4
yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanah dan menekan pertumbuhan patogen
dalam tanah, sehingga efeknya dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi
tanaman.
Bagi
petani yang menuntut pemakaian pupuk yang praktis, bokashi merupakan pupuk
organik yang dapat dibuat dalam beberapa hari dan siap dipakai dalam waktu
singkat. Selain itu pembuatan pupuk bokashi biaya murah, sehingga sangat
efektif dan efisien bagi petani padi, palawija, sayuran, bunga dan buah dalam
peningkatan produksi tanaman.
Bahan dan Cara Pembuatan Bokashi
a. Pembuatan Bokashi Pupuk Kandang
- Bahan-bahan
untuk ukuran 500 kg bokashi :
1.
|
Pupuk kandang
|
=
|
300 kg
|
2.
|
Dedak
|
=
|
50 kg
|
3.
|
Sekam padi
|
=
|
150 kg
|
4.
|
Gula yang telah dicairkan
|
=
|
200 ml
|
5.
|
EM-4
|
=
|
500 ml
|
6.
|
Air secukupnya
|
- Cara
Pembuatannya :
1. Larutkan
EM-4 dan gula ke dalam air
2. Pupuk
kandang, sekam padi, dan dedak dicampur secara merata
3. Siramkan
EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air
adonan mencapai 30 %
4. Bila
adonan dikepal dengan tangan, air tidak menetes dan bila kepalan tangan dilepas
maka adonan susah pecah (megar)
5. Adonan
digundukan diatas ubin yang kering dengan ketinggian minimal 15-20 cm
6. Kemudian
ditutup dengan karung goni selama 4-7 hari
7. Petahankan
gundukan adonan maksimal 500 C, bila suhunya lebih dari 500 C
turunkan suhunya dengan cara membolak balik
8. Kemudian
tutp kembali dengan karung goni
9. Suhu
yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses
pembusukan
10. Pengecekan
suhu sebaiknya dilakukan setiap 5 jam sekali
11. Setelah
4-7 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk
organik
b. Pembuatan Bokashi Jerami Padi
- Bahan-bahan
untuk ukuran 1000 kg bokashi :
1.
|
Jerami padi yang telah dihaluskan
|
=
|
500 kg
|
2.
|
Pupuk kotoran hewan/pupuk kandang
|
=
|
300 kg
|
3.
|
Dedak halus
|
=
|
100 kg
|
4.
|
Sekam/Arang Sekam/Arang Kelapa
|
=
|
100 kg
|
5.
|
Molase/Gula pasir/merah
|
=
|
1 liter/250 gr
|
6.
|
EM-4
|
=
|
1 liter
|
7.
|
Air secukupnya
|
- Cara
Pembuatannya:
Membuat
larutan gula dan EM-4
1. Sediakan
air dalam ember sebanyak 1 liter
2. Masukan
gula putih/merah sebanyak 250 gr kemudian aduk sampai rata
3. Masukan
EM-4 sebanyak 1 liter ke dalam larutan tadi kemudian aduk hingga rata.
Membuat
pupuk bokashi
1. Bahan-bahan
tadi dicampur (jerami, pupuk kandang, arang sekam dan dedak) dan aduk sampai
merata
2. Siramkan
EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan (campuran bahan organik) secara
merata sampai kandungan air adonan mencapai 30 %
3. Bila
adonan dikepal dengan tangan air tidak menetes dan bila kepalan tangan dilepas
maka adonan masih tampak menggumpal
4. Adonan
digundukan diatas ubin yang kering dengan ketinggian minimal 15-20 cm
5. Kemudian
ditutup dengan karung berpori (karung goni) selama 3-4 hari
6. Agar
proses fermentasi dapat berlangsung dengan baik perhatikan agar suhu tidak melebihi
500 C, bila suhunya lebih dari 500 C turunkan
suhunya dengan cara membolak balik
7. Suhu
yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses
pembusukan
8. Setelah
4-7 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk
organik.
Berikut
Gambar Pupuk Bokashi:
c. Pembuatan Bokashi Cair
- Bahan-bahan
untuk ukuran 200 liter bokashi cair :
1.
|
Pupuk kotoran hewan/pupuk kandang
|
=
|
30 kg
|
2.
|
Molase/Gula pasir/merah
|
=
|
1 liter/250 gr
|
3.
|
EM-4
|
=
|
1 liter
|
4.
|
Air secukupnya
|
- Cara
Pembuatannya:
1. Isi
drum ukuran 200 liter dengan air setengahnya
2. Pada
tempat yang terpisah buat larutan molase sebanyak 1 liter, dengan cara
mencampurkan gula putih/merah sebanyak 250 gram dengan air sebanyak 1 liter
3. Masukan
molase tadi sebanyak 1 liter bersama EM-4 sebanyak 1 liter ke dalam drum,
kemudian aduk perlahan-lahan hingga rata
4. Masukan
pupuk kandang sebanyak 30 kgdan aduk perlahan-lahan hingga ersatu dengan
larutan tadi
5. Tambahkan
air sebanyak 100 liter hingga drum menjadi penuh, kemudian aduksampai rata dan
tutup rapat-rapat
6. Lakukan
pengadukan secara perlahansetiap pagi selama 4 hari. Cara pengadukan
setiap hari cukup lima putaran saja. Setelah diaduk biarkan air larutan
bergerak sampai tenang lalu drum ditutup kembali
7. Setelah
4 hari bokashi cair EM-4 siap untuk digunakan.
Catatan:
Bila
tidak ada molase, setiap macam gula dapat digunakan sebagai
penggantinya. Beberapa bahan pengganti tersebut adalah nira tebu gula,
sari (juice) buah-buahan,dan air buangan industri alkohol
Jumah
kandungan air adalah merupakan petunjuk. Jumlah air yang perluditambahkan
tergantung pada kandungan air bahan yang digunakan. Jumlah air yang paling
sesuai adalah jumlah air yang diperlukan membuat bahan-bahan basah tetapi tidak
sampai berlebihan dan terbuang.
berikut
gambar pupuk bokashi yang sudah jadi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar